Halitosis merupakan suatu keadaan di mana terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat berbicara). Bau nafas yang bersifat akut, disebabkan kekeringan mulut, stress, berpuasa, makanan yang berbau khas, seperti petai, durian, bawang merah, bawang putih dan makanan lain yang biasanya mengandung senyawa sulfur. Setelah makanan di cerna senyawa sulfur tersebut diserap kedalam pembuluh darah dan di bawa oleh darah langsung ke paru-paru sehingga bau sulfur tersebut tercium pada saat mengeluarkan nafas.
Wednesday, December 27, 2006
[+/-] |
HALITOSIS |
Halitosis merupakan suatu keadaan di mana terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat berbicara). Bau nafas yang bersifat akut, disebabkan kekeringan mulut, stress, berpuasa, makanan yang berbau khas, seperti petai, durian, bawang merah, bawang putih dan makanan lain yang biasanya mengandung senyawa sulfur. Setelah makanan di cerna senyawa sulfur tersebut diserap kedalam pembuluh darah dan di bawa oleh darah langsung ke paru-paru sehingga bau sulfur tersebut tercium pada saat mengeluarkan nafas.
[+/-] |
TEMPORO MANDIBULAR JOINT DISORDER |
Merupakan suatu kelain pada sendi temporomandibular (sendi yang berfungsi menggerakan rahang bawah) yang di akibatkan oleh hiperfungi, malfungsi dari musculoskeletal (otot2 pada tulang tengkorak) ataupun proses degeneratif pada sendi itu sendiri.
Gejala kelainan ini ini bervariasi tergantung dari derajat keparahan, dari yang paling ringan terdengar suara “click” pada saat membuka mulut, pusing berkepanjangan yang tidak jelas penyebabnya, rasa sakit dan pembukaan mulut yang terbatas sampai dengan tidak bisa membuka mulut sama sekali, bila di paksa sakit sekali.
Perawatannya juga bervariasi bergantung dari hasil pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiology (baik foto X-Ray TMJ maupun MMR).
Perawatan secara umum dengan memberikan kompres dingin (ice pack) selama 10 menit pada sisi wajah kemudian dilakukan stretching dan exercise terhadap rahang selanjutnya diikuti kompres hangat dengan handuk basah selama 5 menit. Dilakukan berulang2 dalam sehari.
Pemberian Makanan lunak, mencegah pembukaan rahang yang terlalu lebar dan pemakaian splint atau night guard untuk memperbaiki gigitan (hubungan rahang atas dan rahang bawah) pada tempat seharusnya, juga mencegah grinding gigi atas dan gigi bawah yang akan memperparah keadaan. Pada keaadaan yang sangat parah bila perlu di lakukan tindakan operasi bahkan pada kasus osteoartithis bisa di lakukan implantasi kepala sendi menggunakan sendi artificial yang terbuat dari bahan titanium yang bersifat biocompatible.