Mulut merupakan sumber kehidupan, makan, minum, bicara dan bernafas. Bila fungsi mulut terganggu akibat penyakit ataupun kelainan maka seluruh fungsi tersebut akan terganggu sehingga menyebabkan gangguan fungsi tubuh lainnya. Oleh karena itu perhatian terhadap kebersihan dan kesehatan mulut sangat penting. Bedah Mulut dan Maxillofacial memberikan pelayanan terhadap kelainan dalam mulut dan rahang akibat trauma (patah rahang dan gigi), tumor (jinak dan ganas), kongenital (sumbing bibir dan langit, kelainan lain akibat cacat lahir), infeksi, bedah gigi dan tulang alveolar, bedah rekonstruksi (kelainan posisi rahang) maupun kelainan pada sendi rahang. Kemajuan di bidang kedokteran membuat pembedahan bukan lagi merupakan suatu tindakan yang menakutkan selain itu hasilnya juga cukup memuaskan
Monday, September 19, 2005
[+/-] |
Infeksi Pada Rongga Mulut |
Infeksi pada rongga mulut dapat bersifat khronis maupun acute. Infeksi khronis berupa rasa tidak enak dan sakit pada pengunyahan, perdarahan gusi dan biasanya menimbulkan bau mulut. Tanda-tanda infeksi acute berupa peningkatan panas tubuh, pembengkakan pada daerah infeksi, kelemahan, sakit menelan, kemerahan dan tidak dapat membuka mulut.
Perawatan infeksi memerlukan tindakan yang cepat dan tepat, pengendalian bakteri dan toxinnya merupakan hal yang paling penting dengan memberikan antibiotic yang tepat sesuai dengan jenis bakteri. Menjaga agar jalan nafas tidak terhalang, karena pembengkakan pada mulut dapat menyebabkan obstruksi pernafasan. Selain itu menjaga agar intake makanan dan cairan dapat masuk dengan baik. Tindakan selanjutnya berupa drainage atau pengeluaran pus, yang terjadi pada tempat pembengkakan agar tidak menekan dan menyebar dalam pembuluh darah, yang akan mengakibatkan septic syok. Selain itu pencabutan gigi penyebab atau karang gigi sangat penting untuk mencegah infeksi berulang.
Sunday, September 18, 2005
[+/-] |
Implan Dental |
Implan dental merupakan suatu pengganti gigi yang sangat ideal saat ini, karena sifat serta bentuknya yang menyerupai gigi asli.
Implan dental terbuat dari logam titanium yang bersifat biocompatible.
Indikasi Implan dental :
1. Rahang atas dan rahang bawah harus mempunyai lengkung yang baik sehingga
orientasi cukup memuaskan untuk penanaman implant dental.
2. Rongga sinus pada rahang atas atau saraf pada rahang bawah harus terletak pada
posisi tidak akan menggangu penemapatan implan dental.
3. Ketebalan tulang harus cukup adekuat untuk memberi dukungan implan dental.
4. Pasien perduli terhadap kesehatan mulutnya dan dapat membersihkan sendiri implan
dental.
5. Pasien tidak mempunyai kelainan sistemik.
Kontraindikasi
1. Kelainan pathologis pada tulang rahang .
2. Penyakit kelenjar ludah.
3. Radiasi terapi untuk perawatan kanker.
4. Umur pasien dan status gizi.
5. Penyakit yang berhubungan dengan metabolisme. yaitu : Kencing manis,
Hyperthyroidism.
6. Kelainan Darah. yaitu.: anemia, kelainan pembekuan darah.
Prosedur :
Penanaman implan dental memerlukan prosedur bedah sederhana, dilakukan dengan anestesi lokal dan di tanamkan pada rahang selama 3-5 bulan untuk selanjutnya dipasangkan mahkota gigi.
[+/-] |
Tumor Rongga Mulut |
Saturday, September 17, 2005
[+/-] |
Sumbing Bibir dan Langit-langit |
Kelainan sumbing bibir dan langit-langit merupakan kelainan congenital pada wajah yang menyebabkan gangguan estetik maupun fungsi makan, bicara dan pernafasan. Prevalensi kelainan ini adalah 1 setiap 1000 kelahiran. Di Indonesia setiap tahun terdapat kira-kira 10000 kelahiran dengan sumbing. Penyebab kelainan ini belum dapat di pastikan sampai saat ini. Genetik, Gizi yang buruk, lingkungan dan trauma pada kehamilan trimester pertama dilaporkan merupakan beberapa faktor penyebab.
Kelainan ini dapat di atasi dengan pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter anak, dokter bedah mulut, dokter bedah plastik, dokter THT, dokter ahli anestesia, orthodontis, speech therapy’s, dokter gigi, psikolog dan pekerja sosial.
Masalah utama di Indonesia, kebanyakan pasien sumbing berasal dari keluarga menengah ke bawah yang tidak mampu membayar biaya perawatan, sehingga tindakan perawatan yang dapat dilakukan sangat minimal, berupa perbaikan estetik dengan tindakan operasi bakti sosial.
Prinsip perawatan secara umum:
Lahir : bantuan pernafasan dan pemasangan NGT (Naso Gastro tube) bila perlu untuk membantu masuknya makanan ke dalam lambung.
1 minggu : pembuatan feeding plate untuk membantu menutup langit2 dan mengarahkan pertumbuhan. Pemberian dot khusus
3 bulan : Labioplasti atau tindakan operasi untuk bibir.
18 bl-2 th : Palatoplasty (tindakan operasi pada langit-langit bila terdapat sumbing langit pada langit-langit).
11 th : Alveolar bone graft augmentation (cangkok tulang pada linggir alveolar untuk memberikan jalan pada gigi caninus).
Perawatan Orthodontis.
17-18 th orthognatik surgery bila perlu
Sunday, September 11, 2005
[+/-] |
Fraktur Rahang |
Fraktur atau patah tulang rahang adalah hilangnya kontuinitas pada rahang. Pada daerah rahang meliputi tulang rahang atas (maxilla), rahang bawah (mandibula) yang diakibatkan oleh trauma pada wajah ataupun keadaan patologis, dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan benar.
Tanda-tanda patah pada tulang rahang meliputi :
1. Dislokasi, berupa perubahan posisi rahang yg menyebabkan maloklusi atau tidak berkontaknya rahang bawah dan rahang atas
2. Pergerakan rahang yang abnormal, dapat terlihat bila penderita menggerakkan rahangnya atau pada saat dilakukan .
3. Rasa Sakit pada saat rahang digerakkan
4. Pembengkakan pada sisi fraktur sehingga dapat menentukan lokasi daerah fraktur.
5. Krepitasi berupa suara pada saat pemeriksaan akibat pergeseran dari ujung tulang yang fraktur bila rahang digerakkan.
6. Laserasi yg terjadi pada daerah gusi, mukosa mulut dan daerah sekitar fraktur.
7. Discolorisasi perubahan warna pada daerah fraktur akibat pembengkakan
8. Disability, terjadi gangguan fungsional berupa penyempitan pembukaan mulut.
9. Hipersalivasi dan Halitosis, akibat berkurangnya pergerakan normal mandibula dapat terjadi stagnasi makanan dan hilangnya efek “self cleansing” karena gangguan fungsi pengunyahan.
10. Numbness, kelumpuhan dari bibir bawah, biasanya bila fraktur terjadi di bawah nervus alveolaris.
Perawatan dapat dilakukan dengan reduksi terbuka berupa tindakan operasi dengan pemasangan plat dan screw untung menyambungkan tulang yang patah. Pada fraktur yang simple dapat dilakukan reduksi tertutup dengan pengikatan rahang atas dan rahang bawah, diikuti tindakan imobilisasi.