Kelainan sumbing bibir dan langit-langit merupakan kelainan congenital pada wajah yang menyebabkan gangguan estetik maupun fungsi makan, bicara dan pernafasan. Prevalensi kelainan ini adalah 1 setiap 1000 kelahiran. Di Indonesia setiap tahun terdapat kira-kira 10000 kelahiran dengan sumbing. Penyebab kelainan ini belum dapat di pastikan sampai saat ini. Genetik, Gizi yang buruk, lingkungan dan trauma pada kehamilan trimester pertama dilaporkan merupakan beberapa faktor penyebab.
Kelainan ini dapat di atasi dengan pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter anak, dokter bedah mulut, dokter bedah plastik, dokter THT, dokter ahli anestesia, orthodontis, speech therapy’s, dokter gigi, psikolog dan pekerja sosial.
Masalah utama di Indonesia, kebanyakan pasien sumbing berasal dari keluarga menengah ke bawah yang tidak mampu membayar biaya perawatan, sehingga tindakan perawatan yang dapat dilakukan sangat minimal, berupa perbaikan estetik dengan tindakan operasi bakti sosial.
Prinsip perawatan secara umum:
Lahir : bantuan pernafasan dan pemasangan NGT (Naso Gastro tube) bila perlu untuk membantu masuknya makanan ke dalam lambung.
1 minggu : pembuatan feeding plate untuk membantu menutup langit2 dan mengarahkan pertumbuhan. Pemberian dot khusus
3 bulan : Labioplasti atau tindakan operasi untuk bibir.
18 bl-2 th : Palatoplasty (tindakan operasi pada langit-langit bila terdapat sumbing langit pada langit-langit).
11 th : Alveolar bone graft augmentation (cangkok tulang pada linggir alveolar untuk memberikan jalan pada gigi caninus).
Perawatan Orthodontis.
17-18 th orthognatik surgery bila perlu
0 comments:
Post a Comment