Kecelakaan dapat menyebabkan trauma pada gigi dan mulut. Terutama pada anak2, di katakan hampir 30 persen anak pernah mengalami trauma pada gigi dan wajah pada saat bermain, berolah raga atau aktivitas lainnya.
Akibat kecelakaan pada jaringan mulut, gusi, bibir dan pipi dapat berupa laserasi (luka robek) yang mengakibatkan perdarahan atau pembengkakan. Sedangkan pada jaringan gigi dan tulang dapat menyebabkan avulsi gigi (gigi lepas), perubahan posisi gigi, gigi patah atau bahkan patah tulang rahang atas maupun rahang bawah. Bila keadaan ini terjadi janganlah panik, karena bila orang tua terlihat panik anak2 akan merasa khawatir dan menangis serta tidak kooperatif.
Bila terjadi avulsi (gigi lepas) :
Akibat kecelakaan pada jaringan mulut, gusi, bibir dan pipi dapat berupa laserasi (luka robek) yang mengakibatkan perdarahan atau pembengkakan. Sedangkan pada jaringan gigi dan tulang dapat menyebabkan avulsi gigi (gigi lepas), perubahan posisi gigi, gigi patah atau bahkan patah tulang rahang atas maupun rahang bawah. Bila keadaan ini terjadi janganlah panik, karena bila orang tua terlihat panik anak2 akan merasa khawatir dan menangis serta tidak kooperatif.
Bila terjadi avulsi (gigi lepas) :
Jika gigi lepas tersebut terjadi pada anak2 usia 5-6 th, tidak perlu merasa terlalu khawatir dengan keadaan tersebut, karena gigi terbebut akan tegantikan oleh gigi dewasa-nya kelak. Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi dan bila perlu dilakukan rongten foto, sehingga dapat dilihat daerah di mana gigi tersebut apakah ada patahan sisa akar atau kondisi lainnya.
Jika gigi dewasa yg lepas
Biasanya terjadi perdarahan pada keadaan ini bisa di hentikan dengan meletakkan gumpalan kapas pada luka tersebut lalu menyuruh anak mengatupkan mulutnya, selanjutnya :
1. Peganglah gigi pada mahkota gigi, jangan pada akarnya (karena hal tersebut akan merusak sel2 yang diperlukan untuk menempelnya gigi ke tulang).
2. Cuci gigi dengan kucuran air bersih tetapi jangan di gosok.
3. Masukan gigi pada mulut diantara pipi dan gusi untuk menjaga tetap lembab atau bila memungkinkan bungkus dengan kasa bersih dan masukan ke dalam wadah yg di isi susu.
4. Segera hubungi dokter gigi terdekat untuk dilakukan penanaman kembali (replanted) dan splinting (fiksasi gigi).
1. Peganglah gigi pada mahkota gigi, jangan pada akarnya (karena hal tersebut akan merusak sel2 yang diperlukan untuk menempelnya gigi ke tulang).
2. Cuci gigi dengan kucuran air bersih tetapi jangan di gosok.
3. Masukan gigi pada mulut diantara pipi dan gusi untuk menjaga tetap lembab atau bila memungkinkan bungkus dengan kasa bersih dan masukan ke dalam wadah yg di isi susu.
4. Segera hubungi dokter gigi terdekat untuk dilakukan penanaman kembali (replanted) dan splinting (fiksasi gigi).
faktor waktu sangat menentukan untuk melakukan replanted. Jika ada bisa bertemu doktergigi dalam waktu ½ jam prognosisnya akan baik, jika lebih dr itu, maka keberhasilan replanted akan berkurang antara 80- 60 %
Bila terjadi perubahan posisi gigi dari lengkung gigi
Lakukan reposisi dengan cara menekan dengan lembut untuk mengembalikan gigi ke posisi semula dan katupkan rahang untuk mencegah pergerakan gigi, dan segera hubungi dokter gigi, untuk di lakukan splinting.
Bila Gigi Patah
Gigi patah bisa berbagai macam kondisi mulai dari patah hanya pada email sampai patah seluruh mahkota, berkumur dengan air hangat dan segera hubungi dokter gigi untuk dilakukan perawatan selanjutnya.
Bila terjadi luka pada jaringan lunak:
Luka pada jaringan lunak dapat terjadi pada gusi, bibir, lidah dan pipi. Segera cuci dan Bersihkan luka dengan air hangat dan hubungi RS sakit terdekat. Untuk mencegah perdarahan yang lebih banyak pada luka, lalukan penekanan dengan kasa steril, pada lidah, tarik lidah dan lakukan penekanan dengan kasa streril
Rahang Patah
Biasanya terjadi perubahan gigitan (mulut tidak bisa di katupkan dan terbatas pada saat dibuka), ketidak simetrisan wajah, pergerakan rahang yang abnormal, sakit pada saat rahang digerakan, pembengkakan, luka laserasi yg terjadi pada daerah gusi dan mukosa mulut, perubahan warna, hipersalivasi dan Halitosis (akibat berkurangnya pergerakan normal mandibula dapat terjadi stagnasi makanan dan hilangnya efek “self cleansing”) karena gangguan fungsi pengunyahan, Numbness (rasa baal), kelumpuhan dari bibir bawah, biasanya bila fraktur terjadi di bawah nervus alveolaris. lakukan kompres dingin dengan es yang di masukan ke dalam kantong plastik lalu segera hubungi Rumah Sakit terdekat.
Bila terjadi trauma pada wajah, sebaiknya segera hubungi dokter gigi terdekat, untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, rahang yg patah dan tidak terawat dapat menyebabkan kelainan struktur yang lebih parah terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan dapat menyebabkan cacat wajah sebab sendi temporo mandibular joint (sendi yang menghubungkan tulang tengkorak dan tulang rahang) merupakan pusat pertumbuhan pada wajah.
The sooner the better, dalam istilah medis terdapat masa yang disebut golden periode pada perawatan. Dimana pada masa itu, invasi bakteri belum menyebabkan infeksi dan luka masih baru selain hasil perawatannya juga sangat baik juga mencegah kerusakan yang lebih parah atau kehilangan sruktur maupun fungsi.
2 comments:
bu dokter...
mau nanya dunk...
sekitar 4 tahun lalu adik saya kecelakaan dan rahangnya patah n kemudian di operasi.
tapi sampai sekarang pen nya belum dilepas dan masalah baru muncul (gigi geraham tumbuh) dan terhambat dengan pen..
permasalahannya adalah apakah operasi pengangkatannya nanti bisa merusak (membuat cacat) wajahnya???
apakah anda bisa memberikan referensi dokter di indonesia atau di singapura yang bisa membantu operasi(meminimalisir cacat setelah operasi)?
terima kasih atas jawaban &sarannya
mau tanya dong...kalo gigi incicivus central atas patah itu gr'' kclkaan itu bs linu itu knp??alasannya apa??? trus bisa kena saraf jg ga ? bahaya ga itu ???tlg jwb ya...mksh
Post a Comment